Jakarta - Kedatangan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ke Tanah Abang Jakarta pusat kini disoroti oleh FBI Jabodetabek.
Koordinator FBI Jabodetabek, Ibrahim Malik Fatsey (IMF) dalam keteranan yang disampaikan kepada awak media menyoroti soal kedatangan orang nomor satu di DKI itu hingga menimbulkan kerumunan masa kuranglebih 87 ribu orang itu dinilainya sangat mengkhawatirkan akan menimbulkan klaster baru COVID-19 di DKI Jakarta.
Hal tersebut menurutnya, menjadi indikasi Anies Baswedan tidak serius menangani masalah pandemi COVID-19 di Jakarta. Ia khwatir bila terus demikian DKI Jakarta akan menjadi India kedua dengan tingkat kasus COVID-19 tertinggi di dunia.
"Penularan virus COVID-19 masih menjadi misteri bagi semua negara termasuk Indonesia. Anies Baswedan sebagai pemimpin di DKI Jakarta harusnya memberi contoh yang baik bagi warganya dari penularan COVID-19 di Jakarta. Jangan Sampai Jakarta menjadi India Kedua hanya karena ulah Anies Baswedan"kata Ibrahim Malik Fatsey (IMF) kepada awak media di Jakarta, Minggu, (2/05/2021)
Padahal, lanjut dia, Anies Baswedan di beberapa kesempatan selalu menyalahi pemerintah pusat dalam pengangan penularan COVID-19. Padahal negara sudah dengan sangat cukup mengalokasikan dana untuk penangan COVID-19 untuk DKI Jakarta.
"Selama ini selalu disalahkan Jokowi, uang dari negara kan sudah dikasih kepada DKI Jakarta untuk penanganan COVID-19, jadi nggak ada masalah dong. Harusnya Anies Baswedan dengan anggaran yang sudah diberikan dari negara bisa mengurai masalah COVID-19 di DKI Jakarta. Ini kan tidak, maka bisa dikatakan Anies Baswedan tidak serius mengangani masalah COVID-19 di Jakarta,"ujarnya lagi
Selain itu, ia juga meminta DPRD DKI Jakarta untuk segera mengavaluasi Anies Baswedan terkait anggaran COVID-19 yang sudah diberikan untuk DKI Jakarta. Pasalnya, anggaran tersebut dari negara yang dikelolakan oleh Anies Baswedan, namun tidak memberi manfaat apa-apa soal penanganan COVID-19.
"Karenanya kami FBI meminta DPRD DKI Jakarta untuk mengevaluasi Anies Baswedan dalam menangani pandemi COVID-19 di DKI Jakarta. Jangan Sampai Jakarta menjadi India Kedua, kenapa karena Anies tidak tegas dan tidak serius menangani COVID-19 di Jakarta apalagi kedatangannya di Tanah Abang Jakarta Pusat hari ini membuat kerumunan, bukan menghadirkan solusi tapi menimbulkan masalah baru"tandasnya