![]() |
Foto: Ketua KAMMI Kota Ambon, Wardin Jailani |
Ambon, LIDIJOURNAL. COM - Ketua KAMMI Kota Ambon Wardin Jailani menolak kenaikan harga BBM bersubsidi karena ini tidak sejalan dengan apa yang sedang di gaungkan oleh pemerintah dalam Presidensi Group of Twenty(G20), forum kerja sama 20 ekonomi utama dunia.
"dalam Presidensi Group of Twenty(G-20) di Bali yang salah satu isu utamanya adalah membahas ketahanan pangan dan energi. Indonesia mengusung tema "pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat. Namun faktanya, pemerintah seolah mengkhianati rakyatnya sendiri dengan wacana menaikkan harga BBM bersubsidi. Jika benar terjadi kenaikan harga BBM bersubsidi maka bisa dipastikan angka inflasi akan bergerak naik, " Ujar Ketua KAMMI Kota Ambon Wardin Jailani yang di Terima media pada Selasa 30/08/2022
Selain itu, kata Ketua KAMMI Kota Ambon bahwa, Berdasarkan data BPS tahun 2022 Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2022 sebesar 3,85 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2022 terhadap Juli 2021) sebesar 4,94 persen. Itu artinya angka inflasi tahunan Indonesia sendiri sudah hampir menembus 5 persen year on year (yoy), atau berada pada level 4,94 persen yoy. Bahkan inflasi makanan telah mencapai angka 10,32 persen (yoy).
"Saya khawatir kenaikan harga BBM bersubsidi ini akan kembali memukul daya beli dan konsumsi masyarakat yang sebelumnya mereka juga sudah terkena dampak dari kenaikan harga minyak goreng, "
"Kenaikan harga BBM bersubsidi juga akan memberikan dampak yang besar bagi kalangan dunia usaha, terutama sektor UMKM dan usaha kecil informal lainnya yang seringkali tidak tersentuh oleh program bantuan sosial pemerintah. Selama ini, sebagian besar sektor UMKM dan informal memanfaatkan BBM bersubsidi dalam menjalankan usahannya, " Tutup